-->
74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark


 

Lapas Kelas IIA Purwokerto Raih Predikat Wilayah Bebas Korupsi, DPC Peradi Purwokerto Beri Apresiasi


PURWOKERTO – Lapas Kelas IIA Purwokerto kembali mencatat prestasi membanggakan dengan meraih anugerah Wilayah Bebas Korupsi (WBK) 2024. Penghargaan ini menjadi bukti nyata keberhasilan transformasi lembaga pemasyarakatan dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas layanan.  

Capaian tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (DPC Peradi SAI) Purwokerto dan komunitas media Petruk News. Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto, Djoko Susanto, SH, menyampaikan selamat kepada Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto atas pencapaian ini.  

“Saya selaku Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto mengucapkan selamat kepada Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto atas penganugerahan predikat Wilayah Bebas Korupsi. Ini adalah prestasi yang patut dibanggakan,” ujar Djoko pada Kamis, 19 Desember 2024.  

Djoko juga mendorong agar Lapas terus mengoptimalkan program pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Menurutnya, pelatihan kemandirian dan kepribadian sangat penting agar para WBP dapat kembali ke masyarakat dengan bekal yang memadai.  

“WBP bukanlah sampah masyarakat. Mereka harus diberi kesempatan memperbaiki diri melalui pelatihan dan pembinaan agar bisa hidup mandiri serta tidak mengulangi perbuatan melawan hukum di masa depan,” tegasnya.  

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Andi Wijaya Rivai, menyatakan bahwa penghargaan WBK ini adalah hasil dari kerja keras seluruh jajaran selama bertahun-tahun.  

“Kami menjalani evaluasi ketat, mulai dari transparansi anggaran, efektivitas program pembinaan, hingga integritas petugas. Semua ini dilakukan untuk memastikan pelayanan yang prima dan bebas korupsi,” jelas Andi Wijaya Rivai.  

Lapas Kelas IIA Purwokerto juga melibatkan berbagai pihak, seperti instansi pemerintah, LSM, dan dunia usaha, dalam program pembinaan WBP. Teknologi informasi dimanfaatkan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang, sementara pelatihan anti korupsi dan peningkatan kapasitas SDM dilakukan secara rutin.  

Selain itu, Lapas juga aktif menyosialisasikan budaya anti korupsi kepada WBP, guna menciptakan ekosistem pemasyarakatan yang benar-benar bebas korupsi.  

Pencapaian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk terus meningkatkan integritas dan pelayanan kepada masyarakat.
Post a Comment

Post a Comment